Senin, 12 Februari 2018

MODIFICATION OF PLANT VEGETABLE PLANT MEDICINE

Ordinary vegetable crops are planted on soil with large areas. Limited land becomes an obstacle in implementing the cultivation of plants. Along with the development of technology, humans cultivate crops with various media on a limited planting place. Efforts are in the form of modification of planting containers and planting media. Modification of planting medium is done by altering part or all of it, combining, and mixing planting medium with certain composition. the techniques currently used in modifying the type of planting medium one example is hydroponic techniques and modification of planting container one of them is vertikultur. Planting media is a very important component in the cultivation of plants. plant growth is influenced by planting media because the planting medium has a role to support upright plant growth, providing oxygen, water and nutrient. Plant media commonly used is the soil.

To get a good planting media and appropriate plant types in planting to know the characteristics of each type of planting media. Based on the type of constituent material, planting medium can be divided into organic and inorganic materials. Organic planting media comes from the components of living things, such as parts of plants (leaves, stems, flowers, fruit or bark). The use of organic material has advantages because it is able to provide nutrients for plants, produce good air circulation, and have high water absorption type of organic material that can be used as a medium for planting, charcoal, fern, compost, moss, coconut husk, rice husk and humus. Organic matter comes from material weathering process. Organic materials can also be derived from synthetic or chemical materials. Inorganic media which often used as planting medium is hydrogel, sand, gravel, broken brick, sponge, clay, zeolite, vermiculite, perlite.

1. MODIFICATION OF PLANT MEDIA

Limitations of soil cropping media do not become an obstacle to trying to do vegetable cultivation, things that need to be considered adalh modification techniques planting media. Each stage should be done well and appropriately.

Hydroponics is one of the soil cultivation technology with controlled plant nutrients. Hydroponics can be done with planting medium. Planting media that can be used for hydroponics include coconut husks, fibers, gravel, charcoal, zeloit, and water. Hydroponic techniques can be applied in restricted land areas.

The following materials, tools, and hydroponics techniques are simple Materials and tools:

 a. Vegetable Seeds
 b. Hydroponics nutrition 
c. Sterilized planting media by soaking boiling water 
d. Place nursery 
e. Media container 
f. Nutrient solution containers

Hydroponic culture typics: 

1.) Seedling Nurseries can be done directly or through a nursery. nurseries can use sand and rockwool planting media.

2.) Preparation of nutrient solution Nutritional solution is the main source of nutrient supply of plants. Nutritional solutions can be given in puddles or flows.

3.) Planting Move the plant from the seedbed to a container that has been filled with sterile media. Plants that do not need sowing can be directly planted in the planting container.

4.) Treatment At the beginning of planting, store the plants in areas that are not exposed to direct sunlight. After 1-2 weeks the plants can be transferred in areas with direct sunlight of nutrients added regularly and according to the needs of the plant.

5.) Harvest Harvesting must be done carefully so as not to disrupt the next production.

2. MODIFIKAI CONTAINER OF PLANT

Planting containers are a limited place to store media and nutrients for plants. Many types of containers can be used as containers for planting. The ideal planting container is a durable, durable container, able to excess water, mild, and attractive. Common containers in use are earthen pots, cement pots, polybags, pipes, guttering, and various containers that can hold media and nutrients for plants. and various used goods such as cans and plastic packaging. things to watch out for when planting crops on containers is the availability of adequate nutrients and the conditioning of optium so that plants can grow well. vertikultur is an agricultural cultivation technique that is done vertically or stratified, both in indoor and outdoor areas. Vegetable plants that are commonly cultivated vertically are lettuce, kale, spinach, pakcoy, and caisim. The models and types of verticulture containers vary widely, generally in a stair-like shape with multiple steps or a number of shelves, materials may be bamboo or paralon pipes, even used cans.

original source in indonesia blog: ayuameliaputri

Selasa, 06 Februari 2018

Cara Menanam CABAI RAWIT Dalam Polybag atau Pot Agar Tahan Lama dan Berbuah Lebat

Sekarangkan orang lagi ramai untuk berkebun, banyak yang sudah senior dan tidak sedikit pula yang pemula. Bagi yang sudah lama memiliki hobi berkebun bercocok tanam merupakan sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Akan tetapi bagi yang baru ingin memulai, bercocok tanam kadang dianggap sesuatu yang sulit. Padahal tidak demikian, siapapun bisa bercocok tanam asalkan mau dan punya keinginan. Kalau ragu, bertanyalah dan belajrlah pada teman yang sudah berpengalaman. Kalau malu bertanya pada teman anda, searchinglah di google, semua informasi yang anda butuhkan ada disana. Untuk pemula yang sama sekali belum paham tentang berkebun, sebaiknya mulailah dengan menanam jenis tanaman yang paling mudah ditanam. Misalnya tanaman sayuran daun, seprti bayam atau kangkung. Bayam dan kangkung adalah contoh tanaman yang mudah tumbuh, mudah perawatannya dan cepat bisa dinikmati hasilnya. Menanam cabai rawit sebenarnya tidaklah sulit, sama seperti bayam dan kangkung. Kesulitan menanam cabai rawit yang sebenarnya adalah karena anda tidak pernah menanamnya. Cobalah menanam, maka semuanya akan mudah, ketika menemui masalah pengalaman akan membimbing anda untuk menjadi pintar.
Cabai rawit merupakan salah satu jenis sayuran yang harganya sangat fluktuatif, kadang mahal kadang juga murah. Ketika harga murah mungkin tidak ada masalah dengan pengeluaran untuk membeli cabai rawit. Tetapi ketika harganya menjulang sampai 100 ribu perkilo, cabai rawit rasanya menjadi berkali-kali lipat pedasnya. Rasa pedas cabai rawit ketika harganya mahal bukan hanya dirasakan oleh konsumen, tetapi juga dirasakan oleh petani, keuntungan yang mereka peroleh menjadi sangat pedas. Nah, kalau tidak ingin mengeluh saat harga cabai mahal, yuk kita tanam sendiri di rumah. Jika tidak punya cukup lahan, anda bisa menanam cabai rawit di pot atau polybag. Banyak keuntungan jika anda memiliki hobi berkebun, diantaranya adalah lingkungan rumah menjadi lebih hijau dan asri, memanfaatkan waktu luang dengan cara yang bermanfaat, dan setidaknya anda bisa berswasembada pangan sendiri, syukur-syukur tetangga juga bisa ikut menikmati hasil kebun anda. Bagaimana cara memulai untuk menanam cabai rawit?

Tahapan-tahapan Menanam CABAI RAWIT di Pot atau Polybag

1. Memilih Benih Cabe Rawit

Untuk skala hobi, benih cabai rawit bisa menggunakan cabai dari dapur atau membeli cabai rawit yang sudah tua di pasar. Jika anda punya pohon cabai yang sudah berbuah, cabai yang sudah tua bisa digunakan sebagai benih. Jenis cabai rawit ada bermacam-macam, diantaranya adalah rawit hijau, rawit putih dan lain sebagainya. Jika ingin membuat benih dari cabe rawit yang dibeli di pasar, pilihlah buah cabai yang sudah benar-benar tua. Ciri-ciri cabai yang baik dijadikan benih adalah kulit cabai berwarna merah menyala, kelihatan segar dan tidak keriput, tangkai buah masih berwarna hijau segar. Jangan membuat benih dari buah cabai yang tangkainya sudah kering dan kulit keriput, meskipun warnanya kulitnya merah. Karena bisa jadi buah cabai tersebut bukan merah karena tua, tetapi karena terlalu lama disimpan. Untuk pilihan jenisnya atau varietasnya, pilihlah sesuai dengan selera anda.
Benih cabai rawit juga bisa dibeli ditoko, banyak macam varietas cabai rawit hibrida yang tersedia di pasaran. Namun untuk skala rumahan akan lebih hemat jika membuat benih sendiri. Benih cabai yang dijual ditoko biasanya tersedia dalam kemasan skala budidaya dengan harga yang relatif mahal. Tapi santai saja, anda bisa membeli benih cabai hibrida secara eceran yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan keinginan anda. Sekarang ini banyak penjual online yang menyediakan berbagai benih tanaman, termasuk benih cabai 

2. Cara Menyemai Benih CABAI RAWIT

Buah cabai yang sudah dipilih untuk dijadikan benih dibelah terlebih dahulu untuk diambil bijinya. Kemudian biji cabai dicuci hingga bersih untuk membuang lendir yang melekat pada biji cabai. Selanjutnya lakukan seleksi benih, yaitu dengan cara merendam biji cabai dalam air. Buang biji cabai yang terapung dan melayang, ambil biji yang tenggelam untuk dijadikan benih. Kemudian biji cabai rawit dijemur hingga kering dan dapat disemai langsung atau disimpan.
Berikut ini cara menyemai benih cabai rawit agar cepat tumbuh ;
> Siapkan media semai, yaitu campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3 : 1
> Aduk tanah dan pukan/kompos tersebut hingga tercampur rata. Diamkan ditempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung selama kurang lebih 1 minggu.
> Rendam benih menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 3 jam. Bisa juga ditambahakan ZPT secukupnya atau air bawang merah untuk merangsang perkecambahan.
> Media semai dimasukkan kedalam wadah semai atau tray semai atau disemai dihamparan tanah. Tapi untuk lebih amannya, sebaiknya menggunakan wadah atau tray semai. Siram hingga basah.
> Letakkan benih pada media semai dengan jarak yang teratur, bisa 3 x 4 cm atau 4 x 4 cm.
> Tutup tipis benih menggunakan tanah halus
> Tutup wadah semai menggunakan plastik hitam atau daun pisang untuk mengkondisikan lingkungan yang hangat dan lembab agar benih lebih cepat berkecambah.
> Penyemaian bisa juga menggunakan polybag kecil. Isi polybag dengan media semai, kemudian disiram hingga basah dan masukkan 1 benih setiap polybag.
> Dalam waktu 7 – 10 hari biasanya benih sudah berkecambah. Letakkan wadah semai pada tempat yang teduh atau dibawah naungan.
> 2 hari kemudian bibit mulai diperkenalkan dengan sinar matahari secara bertahap agar tidak terjadi etiolasi dan bibit memiliki batang yang kuat.
> Usia 25 – 30 hari kemudian bibit sudah bisa dipindah tanah ke pot / polybag pembesaran.

3. Menyiapkan Media Tanam Dalam Polybag atau Pot

Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan pot/polybag dan media tanam. Pot atau polybag yang akan digunakan untuk menanam cabai rawit sebaiknya memiliki diameter minimal 30 cm. Lebih besar lebih baik supaya pot/polybag mampu menampung media tanam yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Wadah yang digunakan bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang ada dirumah anda, seperti ember bekas, plastik asoy/kantong plastik, kaleng bekas cat, jerigen bekas dan lain sebagainya. Media tanam sebaiknya disiapkan 10 hari atau 7 hari sebelum usia bibit siap untuk dipindah tanam.
Media tanam yang digunakan hendaknya bersifat porous (gembur), tidak mudah becek dan banyak mengandung bahan organik atau unsur hara. Media tanam untuk menanam cabai dalam pot atau polybag adalah campuran tanah, pupuk kandang, sekam mentah dan arang sekam. Gunakan tanah yang gembur, bisa menggunakan tanah yang terdapat disekitar pembuangan sampah atau tanah yang ada dibawah rumpun bambu. Karena media tanam dalam polybag cenderung lebih cepat padat, maka media tanam wajib dicampur dengan arang sekam. Arang sekam berfungsi untuk menjaga porositas tanah dan mencegah pemadatan media tanam. Perbandingan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos, sekam mentah dan arang sekam adalah 3 : 2 : 1 : 1.

4. Cara Menanam Bibit Cabai Rawit di Pot atau Polybag

Nah, jika media tanam sudah disiapkan dan bibit sudah cukup umur, selanjutnya adalah proses penanaman. Pemindahan bibit ke media pembesaran atau penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari. Siram terlebih dahulu media tanam hingga basah dan buat lubang tanam tepat ditengah-tengah pot atau polybag. Jika bibit cabai rawit disemai tanpa menggunakan polybag, ambil bibit dari persemaian secara hati-hati. Bibit jangan dicabut tapi dicongkel beserta tanah dan akarnya agar bibit tidak stres setelah dipindah tanam. Masukkan bibit kedalam lubang tanam, tutup pangkal bibit menggunakan tanah sambil ditekan-tekan sedikit supaya bibit kokoh. Kemudian disiram dengan air secukupnya.
Jika bibit disemai menggunakan tray semai, ambil atau lepaskan bibit secara hati-hati agar akar tidak putus atau rusak. Bibit yang sudah dilepaskan dari tray semai harus segera ditanam pada media tanam. Jika penyemaian menggunakan polybag, lepaskan polybag dengan hati-hati jangan sampai tanah media semai pecah atau rusak. Setelah pemindahan bibit selesai, letakkan polybag atau pot pembasaran tersebut pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama 3 atau 4 hari. Hari kelima bibit sudah beradaptasi dengan baik pada media tanam dan bisa mulai diperkenalkan dengan sinar matahari langsung. Lakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan jika bibit sudah cukup kuat dan diperkirakan akar baru sudah tumbuh letakkan pot atau polybag pada tempat yang terkena sinar matahari secara penuh.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Cabai Rawit di Pot/Polybag

Setelah penanaman selesai, tahap selanjutnya adalah pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharaan tanaman cabai rawit dalam pot/polybag tidaklah sulit dan sangat mudah. Pemeliharaan atau perawatan yang harus dilakukan antara lain penyiraman, pemsangan tiang ajir dan penyiangan.
> Tanaman cabai rawit sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Siram media semai secukupnya jika terlihat kering. Jangan menyiram terlalu banyak, karena bisa menyebabkan media tanam terlalu basah dan tanaman mudah terserang penyakit jamur atau bakteri.
> Jika pada musim penghujan sebaiknya media tanam ditutup dan diberi lubang seperlunya pada pangkal batang saja. Tujuannya agar air hujan tidak terlalu banyak mengguyur media tanam.
> Agar tajuk tanaman dapat berdiri kokoh dan tidak mudah rebah diterpa angin dan hujan, maka perlu dipasang tiang ajir. Ajir sebaiknya dipasang sebelum penanaman dilakukan atau segera setelah penanaman selasai. Jika terlambat memasang ajir
dikhawatirkan ajir dapat merusak perakaran tanaman. Jika terlanjur terlambat, ajir sebaiknya dipasang diluar polybag atau pot.
> Selanjutnya adalah penyiangan, yaitu membersihkan rumput yang tumbuh di media tanam dan membersihkan areal sekitar tanaman. Gulma atau rumput liar dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai rawit dan menjadi inang hama dan penyakit.
> Pemeliharaan yang juga tudak kalah pentingnya adalah melakukan perempelan tunas-tunas bawah. Tunas yang tumbuh disetiap ketiak daun cabai sebaiknya dikurangi dengan cara dirempel. Tunas yang dirempel yaitu 4 – 5 tunas yang berada pada posisi paling bawah.

6. Pemupukan Tanaman Cabai Rawit di Pot atau Polybag

Agar cabai rawit yang ditanam di pot atau polybag dapat tumbuh dengan subur dan berbuah lebat, tanaman harus diberi pupuk tambahan selain pupuk yang sudah ada pada media tanam. Tujuan pemupukan susulan atau pemberian pupuk tambahan adalah untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, sebab hara yang terdapat pada media tanam lama-lama akan habis diserap oleh akar. Pupuk yang diberikan bisa berupa pupuk anorganik atau pupuk kimia pabrikan atau pupuk organik. Jenis pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk NPK dan pupuk kandang yang sudah matang. Akan lebih baik jika menggunakan pupuk kandang yang sudah difermentasi atau pupuk kandang yang dilengkapi dengan trichoderma.
Berikut ini dosis dan cara pemupukan cabai rawit dalam pot atau polybag ;
> Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman cabai rawit berumur 15 – 20 hari setalah tanam. Taburkan 1/2 sendok makan pupuk NPK disekeliling pangkal batang, jangan sampai mengenai batang ya. Lakukan hal yang sama setiap 10 hari sekali. Pemupukan sebaiknya dilakukan ketika media tanam dalam kedaan basah agar pupuk mudah diserap oleh akar. Waktu pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
> Perhatikan kondisi tanaman secara rutin dan seksama, jika terlihat gejala kekurangan unsur N segera berikan pupuk nitrogen, jika kekurangan unsur kalsium segera berikan pupuk kalsium dan lain sebagainya. Tapi ingat, berikan pupuk N seperlunya saja, jangan berlebihan.
> Pemberian pupuk kimia sebaiknya diimbangi dengan pupuk organik, pupuk kandang atau kompos misalnya. Taburkan 2 genggam pupuk organik pada media tanam yang dilakukan secara bergantian dengan pupuk NPK. Misalnya ; pemupukan pertama menggunakan pupuk NPK, pemupukan kedua menggunakan pupuk kandang, pemupukan ketiga menggunakan pupuk NPK lagi,
begitu seterusnya sampai panen.
> Jika ingin tanaman cabai rawit dalam pot / polybag anda lebih awet dan berumur panjang, sebaiknya kurangi penggunaan pupuk kimia terutama pupuk nitrogen dan perbanyaklah pupuk organik.
> Untuk melengkapi kebutuhan unsur hara makro, akan lebih baik jika setiap 1 minggu tanaman cabai rawit disemprot dengan pupuk daun. Banyak sekali merk pupuk daun yang beredar dipsaran dan bisa anda gunakan, misalnya bayfolangrowmoregandasil D/Bdan lain-lain.

7. Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Rawit

Berhubung ini adalah budidaya cabai rawit skala rumahan atau skala hobi, penanggulangan hama dan penyakit bisa dilakukan secara manual. Yakni dengan cara memungut langsung hama atau mencabut dan membuang jauh-jauh tanaman yang terserang penyakit. Bisa juga dengan menyemprotkan pestisida organik dan unakan insektisida kimia jika diperlukan saja.
> Untuk mengendalikan hama ulat, kepik, belalang, lalat buah dan hama serangga lainnya gunakan insektisida lannatecuracronmetindo atau regent.
> Untuk mengendalikan hama dari golongan kutu-kutuan, seprti tungau, trips, kutu kebul dan kutu daun gunakan akarisida bamex, agrimecdemolishalfamexpromectin atau samite.
> Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur, gunakan fungisida seperti antracolbion mamistartop dll.
> Untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, gunakan bakterisida.

8. Panen Cabai Rawit Dalam Polybag / Pot

Inilah saat yang paling ditunggu dalam bercocok tanam dan berkebun, yaitu masa panen. Sensasinya sangat luar biasa ketika kita memasak dan mengkonsumsi hasil kebun yang kita tanam sendiri. Gak percaya? coba saja menanam nanti anda akan ketagihan. Setelah 90 hari waktu kita habiskan untuk merawat tanaman cabai rawit mulai dari menyemai benih, cabai rawit yang kita tanam sudah bisa dituai hasilnya. Jika ingin memetik buah cabai yang sudah tua dan berwarna merah, maka anda harus sabar menunggu kurang lebih 30 hari lagi. Jika dirawat dengan baik dan benar, 2 pot cabai rawit saja yang anda tanam sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Anda tidak akan pusing lagi ketika harga cabai rawit mahal, atau ketika anda tidak sempat ke pasar atau ketika tukang sayur langganan anda sakit. Selamat mencoba menanam cabai rawit, selamat berkebun dan semoga bermanfaat.
sumber:mitalom.com