Minggu, 06 Maret 2011

Produk Pertanian Indonesia Perlu Dipasarkan Melalui E-Market

Jakarta - Produk pertanian dinilai perlu menggunakan konsep electronic market (e-market) dalam hal pemasaran. Hal ini dilakukan guna meningkatkan daya saing dengan produk pertanian luar negeri.

Demikian disampaikan oleh Ketua Yayasan Coop Indonesia, Adi Sasono disela acara Agrinex Expo 2011 di JCC, Senayan, Jakarta (6/3/2011).

''E-Market merupakan sistem pemasaran yang dilakukan secara elektronik. Produknya langsung dilihat melalui sistem, sehingga jarak antara produsen dan konsumen menjadi lebih dekat,'' ujar Adi.

Akan tetapi, lanjutnya, supaya ada kepercayaan di kedua belah pihak maka harus ada beberapa syarat yang harus dilakukan. ''Karena orang tidak dapat melihat wujud barangnya. Misalnya, ada standar produk yang dijamin lembaga surveyor independen, terjaminnya ketersediaan produk, dan proses pembayarannya pun juga harus terjamin, tidak boleh ada gagal bayar,'' terangnya.

Namun, sebelum menggunakan konsep e-market, perlu diterapkan adanya standarisasi bagi produk-produk pertanian yang ingin dipasarkan.

''Hanya sayur dan buah-buahan yang nilai ekspornya masih kecil dibandingkan impor. Padahal, negara kita adalah negara penghasil buah terbesar di Indonesia,'' kata Adi.

Menurutnya, permasalahan tersebut terjadi karena produk sayur dan buah lokal masih belum memiliki standarisasi yang jelas. Padahal untuk masuk ke dalam e-market diperlukan terlebih dahulu adanya standariasi sebuah produk.

Senada dengan Adi, Dirjen P2HP Kementerian Pertanian, Zaenal Bachrudin mengatakan dengan adanya e-market dapat memberikan keuntungan yang baik bagi para petani. Hal tersebut dirasa dapar memutus tata niaga yang panjang, serta membuat tata niaga baru yang berkeadilan kepada produsen atau petani.

''Tata niaga atau transaksi yang berkeadilan tersebut memiliki ciri, yakni adanya keikhlasan dimana antara penjual dan pembeli ada transparansi yang di dalamnya terdapat standarisasi. Serta ada harga yang ditawarkan juga sesuai dengan kualitas produk terkait,'' terang Zaenal.(nrs/dru)

by:detikfinance.com

0 komentar: